Rabu, 23 Mei 2012

Pierre

Pierre sedang menunggui ibunya yang sakit.

Diluar jendelanya, ia melihat seseorang membawa poster yang mengabarkan bahwa seorang penyanyi hebat akan tampil menyanyi di depan umum malam itu.

“Andai aku bisa pergi..” kata Pierre. Sebab, Pierre sangatlah menyukai musik yang bisa menghibur hatinya.

Tapi tiba² matanya menjadi bersinar, dan ia berkata “Aku akan mencobanya!”

Setelah itu, ia mengendap & mengambil sebuah gulungan kertas & memandang ibunya yang sedang tidur. Ia pun segera berlari ke jalan & menuju apartemen sang penyanyi.

“Siapa yang sedang menungguku?” kata sang penyanyi pada pelayannya.

“Hanya seorang anak kecil lucu yang membawa gulungan kecil. Katanya Nyonya tak akan menyesal jika bertemu dengannya & ia tak akan menyita waktu Nyonya.”

“Baiklah, bawa dia ke sini. Aku tak bisa menolak anak²”. Kata sang penyanyi.

Pierre pun masuk ke apartemen megah tempat sang penyanyi berada dengan rasa takut. Ia pun memberanikan diri untuk berkata padanya.

“Aku datang menemui Nyonya karena ibuku sedang sakit & kami terlalu miskin untuk membeli makanan & obat. Jadi, seandainya Nyonya mau menyanyikan laguku di depan publik, mungkin ada orang yang mau membeli lagu tersebut sehingga aku bisa mendapat uang untuk membeli makanan & obat untuk ibuku”.

Sang penyanyi pun mengambil gulungan Pierre & melihatnya.

“Apakah kau yang mengarang lagu & menulis semua ini? Kau yang masih kecil?” Tanya sang penyanyi denagn kaget.

“Maukah kau datang ke konserku malam ini?”

“Oh, pasti aku ingin sekali, tapi aku tak bisa meninggalkan ibuku sendiri.” Jawab Pierre.

“Jangan khawatir, aku akan mengirim seseorang untuk menjaga ibumu. Ambillah uang ini untuk membeli makanan & obat. Dan ini ada sebuah tiket agar nanti kau bisa duduk di sebelahku.”

Pierre pun merasa senang akan kebaikan sang penyanyi tadi. Ia berjalan dengan gembira di sepanjang jalan, lalu membeli buah²an untuk ibunya. Ia pun menangis terharu & menceritakan kebaikan sang penyanyi pada ibunya.

Saat konser tiba, Pierre duduk di kursinya & merasa kagum dengan gemerlapnya lampu di panggung. Ia merasa tak percaya bahwa seorang penyanyi ternama mau menyanyikan lagunya.

Sang penyanyi pun naik ke panggung, dan mulai menyanyikan lagunya. Lagunya sangat indah, sehingga para penonton menitikkan air mata bahkan sebelum lagu itu selesai.

Pierre pun tertegun & sangat kagum. Ia takut kalau ia harus bangun karena ini hanyalah sebuah mimpi.

Tapi ini semua bukan mimpi. Ini kenyataan.

Di hari berikutnya, sang penyanyi mengunjungi Pierre dan ibunya di rumah. Ia pun membawa sebuah kabar gembira untuk mereka.

“Anak ibu telah memberi ibu keberuntungan. Tadi pagi, seseorang menawar untuk membeli lagu karangan anak ibu sebanyak 300 poundsterling. Dan setelah itu ia mendapat jumlah tertentu untuk penjualan lagu itu, Pierre akan mendapat royalti. Ibu harus bersyukur mempunyai anak seperti Pierre.”

Pierre & ibunya pun terharu, & langsung bersyukur pada Tuhan yang selalu ada & selalu menolong mereka di setiap keadaan, senang maupun susah.

Setelah kejadian itu, tahun-tahun pun berlalu.

Pierre tak pernah melupakan orang yang telah berbuat baik padanya. Ketika sang penyanyi telah berbaring tak berdaya di tempat tidurnya, seseorang yang selalu merawat dan menghiburnya di saat-saat terakhir tak lain adalah Pierre sendiri.